Berikut adalah surat-surat dan dokumen-dokumen penting yang
membuktikan hubungan erat antara Kerajaan Islam Aceh Raya Darussalam
dengan Kerajaan Turki Ustmaniyyah.
Dibawah ini adalah teks transliterasi Surat Sultan
Aceh Alaaddin Syah Al-Kahhar untuk Sultan Sulaiman Agung mengenai
permohonan bantuan militer dan ahli kemiliteran dari Kesultanan Ustmanii untuk
melawan bangsa Portugis. Bantuan Turki selanjutnya juga dilampirkan (3
halaman). Surat
berbahasa Turki inii bercatatan Jumadil Akhir 973 H/ 7 Jan 1566 M.
Dibawah ini adalah salinan surat Sultan Ustmani, Sultan
Salim II untuk penguasa Aceh, Syah Al-Kahhar yang memberitahukan
tentang pengiriman satu armada angkatan laut beserta sejumlah pelengkapan dan
ahli-ahli militer ke Aceh. Surat
4 halaman bertarikh 16 Rabi’ul Awwal 975 H/ 20 Sept 1567 M ini
menggunakan bahasa Turki.
Dibawah ini adalah salinan perintah dari Diwan-i
Humayun (Pemerintah Ustmani) yang ditulis buat Duta Besar Aceh, Husein
Efendi yang mengamanatkan padanya untuk menunda pengiriman angkatan laut
Kesultanan Ustmani ke Aceh selama 1 tahun. Surat berbahasa Turki 1 halaman ini bertarikh
22 Rejab 975 H / 22 Januari 1568 M.
Dibawah ini adalah Petisi 3 halaman dari 63 pemimpin Aceh
melalui Gubernur Turki di Yaman dan Hijaz untuk Khalifah Ustmani, Sultan
Abdul Aziz yang berisi permohonan proteksi dan persetujuan agar Aceh
menjadi kerajaan vassal di bawah Kesultanan Ustmani. Beberapa jenis dan sumber
pemasukan Kesultanan Aceh juga disertakan. Surat tanpa tarikh dan tahun 1868 ini menggunakan
bahasa Arab.
Dibawah ini adalah terjemahan Petisi persembahan Menteri
Aceh, Deputi penguasa Aceh, serta pemimpin-pemimpin Aceh lainnya yang telah
berkunjung ke Mekkah kepada Gubernur Turki di Hijaz yang berisi
permohonan proteksi dan status vassal dari Kesultanan Ustmani. Petisi 1 halaman
ini ditulis dalam bahasa Turki pada tahun 1868 M tanpa tarikh.
Dibawah ini adalah teks transliterasi petisi penguasa Aceh
yang dikirim ke Mekkah untuk disampaikan kepada Sultan Ustmani di Istanbul yang
berisi permohonan proteksi dan status vassal dari Kesultanan Ustmani. Teks 1 halaman
ini menggunakan bahasa Turki Ustmaniah yang diterjemahkan dari bahasa Arab dan
bertarikh 7 Syawal 1298 / 8 Des 1872.
Dibawah ini adalah Petisi 5 halaman dari 25 pemimpin Aceh
untuk Turki melalui Duta Besar Aceh, Sayyid Habib Abdurrahman Az-Zahir yang
berisi tentang permohonan proteksi dan persetujuan agar Aceh menjadi kerajaan vassal di
bawah Kesultanan Ustmani. Tarikh petisi ini pada 7 Syawal 1289 H / 8 Des 1872
M. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Arab.
Di bawah ini adalah terjemahan petisi yang dipersembahkan
oleh Sayyid Abdurrahman Az-Zahir, menteri dan penguasa Aceh untuk
pemegang mandat kuasa Turki di Mekkah yang berisi permohonan proteksi dan
status vassal dari Kesultanan Ustmani. Petisi 1 halaman ini menggunakan bahasa
Turki dengan tahun yang tercatat yaitu 1873 M.
Dibawah ini adalah terjemahan Memorandum (Muzekkere) persembahan
dari Sayyid Abdurrahman Az-Zahir selaku Deputi penguasa Aceh kepada
pemegang mandat kuasa Turki di Mekkah tentang permohonan proteksi dan status
vassal dari Kesultanan Ustmani. Memorandum 1 halaman ini tercatat tahun 1873
M tanpa tarikh dan menggunakan bahasa Turki.
Dibawah ini adalah surat penguasa Aceh, Mahmud Syah kepada Khalifah
Ustmani, Abdul Aziz yang dikirim melalui Duta Besar Aceh, Sayyid
Habib Abdurrahman Az-Zahir ke Turki yang berisi permohonan bantuan dan proteksi
dari Turki. Surat
1 halaman ini tercatat tahun 1873 M dan menggunakan bahasa Arab.
Dibawah ini adalah surat daripada Muhammad Daud Syah kepada Khalifah
Ustmani, Sultan Abdul Hamid II yang dikirim melalui konsulat Ustmani di
Batavia (Jakarta) yang berisi penyataan hubungan yang telah terjalin lama
antara Aceh dan Turki, kelicikan Belanda sepanjang perang Aceh dan permohonan
bantuan dari Sultan Ustmani untuk menghentikan perang. Surat bertarikh 25
Muharram 1315 H/ 26 Jun 1897 M dan mempunyai 6 halaman ini terdiri
dari 3 halaman berbahasa Arab dan 3 halaman berbahasa Melayu.
Sumber :
No comments:
Post a Comment